12/11/24

Modul 1.1 Elaborasi Pemahaman

 Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak,

Dalam pembelajaran ini, kita akan mengelaborasi pemahaman kita mengenai Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Ki Hadjar Dewantara. Namun sebelum melakukan elaborasi pemahaman bersama instruktur, Anda diminta untuk menuangkan berbagai pertanyaan mengenai materi Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Ki Hadjar Dewantara yang masih ingin digali lebih lanjut pada aktivitas ini. 

Diharapkan Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak dapat mendorong rasa keingintahuannya dalam bentuk pertanyaan mendalam untuk dibahas bersama Instruktur. Jadi, bukan soal seberapa banyak pertanyaan yang disampaikan, namun seberapa pentingkah pertanyaan tersebut bagi Bapak/Ibu dalam menguatkan pemahaman pada Modul 1.1 ini. 

Sebagai persiapan untuk berdiskusi bersama instruktur,ada beberapa hal yang perlu Anda laksanakan, yaitu menuliskan pertanyaan-pertanyaan yang akan disampaikan kepada instruktur ketika pertemuan tatap maya dengan instruktur


Apa saja hambatan-hambatan yang mungkin dihadapi dalam menerapkan pandangan Ki Hajar Dewantara dalam sistem pendidikan modern, dan bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut?

 

Apa saja hambatan-hambatan yang mungkin dihadapi dalam menerapkan pandangan Ki Hajar Dewantara dalam sistem pendidikan modern, dan bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut?

 

1. Bagaimana cara melaksanakan pendidikan berhamba pada murid , sedangkan di kelas mempunyai beberapa murid dengan latar belakang yang berbeda-beda ?

 

2. Apa yang harus kita lakukan apabila kita melihat pembelajaran yang dilakukan oleh rekan kerja kita berpihak pada guru, dan rekan kerja tersebut merupakan senior kita?

 

Apa yang harus dilakukan pendidik untuk tetap dapat mengimplementasikan pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara dengan kemajuan zaman yang begitu pesat, dinamis, dan kompleks, di mana keadaan lingkungan zaman sekarang ini dengan teknologinya yang begitu masif yang bisa merusak karakter moral dan pemikiran peserta didik kita?

1. saya masih memiliki banyak pertanyaan tentang peran guru sebagai pemimpin pembelajaran. Sungguh dilematis menghadapi siswa dengan notabene generasi Z. Mereka memiliki karakter yang berbeda dengan kita sebagai guru. Perbedaan pola pikir tersebut membuat kita agak kesulitan menjadi pemimpin dalam pembelajaran. terkadang kita sudah merencanakan pembelajaran yang mengikuti kodrat zaman, tetapi saat dipraktekan mereka malah melupakan tujuan utama pembelajaran. Jadi, bagaimana caranya agar tujuan utama pembelajaran tetap tercapai tetapi mereka tetap menjaga sopan santun terhadap kita sebagai guru?

 

Bagaimana caranya kita sebagai pendidik, agar bisa konsisten melaksanakan pembelajaran sesuai Pemahaman KHD. Karena saya pribadi juga terkadang melupakan pembelajaran yang sesuai akan filosofi Ki Hajar Dewantara? terlebih kita juga harus bisa mengingatkan kepada rekan guru lainya agar bisa melaksakan pembelajaran sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara!

Seperti yang telah dijelaskan dalam sejarah bahwa Ki Hajar Dewantara sebagai menteri pendidikan pertama telah mengemukakan strategi yang luar biasa untuk pendidikan di Indonesia seperti filosofi mengenai asas Tri-Kon bahkan dasar Pendidikan anak yang berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman, namun mengapa pemikiran KHD berkesan tidak terlaksana dari zaman dulu dan baru digemborkan abad sekarang? Lantas faktor apa yang menghambat pendidikan di Indonesia menerapkan pemikiran-pemikiran KHD?

 

pertanyaan saya mengenai filosofi kihajar dewantara

Apa yang bisa kita pelajari dari filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara dalam konteks pendidikan masa kini?

Seorang guru diharapkan mampu berperan sebagai pemimpin yang berorientasi pada murid. Bagaimana cara pendekatan yang tepat untuk mengatasi masalah yang komplit dari seorang murid (masalah akdemik, karakter dan keterampilan) ?

Dalam usaha mengajak rekan - rekan guru di sekolah agar dapat bergerak bersama untuk mewujudkan merdeka belajar. Bagaimana cara dan strategi yang dapat diterapkan dan tidak terkesan menggurui/sok pintar, menimbang rekan - rekan di sekolah lebih dalam usia, staus dan pengalaman mengajar ?

 

 

Pertanyaan yang muncul dibenak saya setelah memaknai konsep dalam materi di modul 1.1 adalah apakah praktek pembelajaran yang dilakukan saat ini terutama dengan pembelajaran bermain bermakna, benar benar mempersiapkan murid murid agar siap hidup dan mengisi jamannya, apa yang dapat kita lakukan ?

Mengenai Pendidikan dengan perspektif global, Ki Hajar Dewantara mengingatkan kita bahwa pengaruh dari luar tetap harus disaring dengan tetap mengutamakan kearifan lokal, sosial dan budaya indonesia, sementara itu siswa juga dituntut untuk memiliki kecakapan abad 21. Bagaimana cara terbaik kita sebagai guru khususnya Guru TK,SD,SMP dapat menciptakan kegiatan pembelajaran yang Merdeka sementara anak usia dini justru cenderung memiliki ego dan keinginan untuk terus bermain ? lalu bagaimana cara kami sebagai guru menjawab tantangan dari wali murid terhadap tuntutan lingkungan anak usia dini yang harus bisa membaca diusia nya yang masih menikmati proses belajar sambil bermain?

Pendidikan menurut KHD harus menghamba pada siswa .bagaimana contoh  penerapan  pendidikan yang menghamba pada siswa jika di sebuah kelas memiliki jumlah siswa yang banyak (kelas gemuk )

Setelah memaknai konsep dalam materi di modul 1.1, hal yang ingin saya tanyakan adalah :

Menurut Ki Hadjar Dewantara Guru diibaratkan sebagai petani yang harus merawat dan menyiangi tanamannya sehingga dapat tumbuh subur dan dapat berbuah dengan baik. Yang ingin saya tanyakan bagaimana strategi kita sebagai pendidik khususnya di lingkungan SMP untuk dapat memahami bakat dan minat murid sejak awal masuk kelas 7 serta bagaimana cara menumbuh kembangkan bakatnya tersebut agar berkembang secara maksimal?

 

1.  Bagaimana cara menerapkan pembelajaran  yang berpusat pada anak supaya menyenangkan. dengan segala keterbatasaan sarana prasarana disekolah?

 

2. Apa yang harus kita lakukan apabila ada rekan sejawat masih menerapkan pembelajaran berpusat pada guru disekolah?

3. Bagaimana cara pelaksaaan pendidikan yang menghamba kepada murid sedangkan di sekolah masih banyak murid yang susah diatur?

 

 Bagaimana implementasi berbagai filosofi KHD pada proses pembelajaran, yang tidak membuat anak menjadi bosan ?

 Bagaimanakah membuat filosofi Ki Hajar Dewantara mampu terimplementais dengan baik  oleh siswa ?

 Bagaimana menerapkan filosofi ki hajar dewantara dengan maksimal ?

 

Bagaimana filosofi pembelajaran Ki Hajar Dewantara berbeda dari pendekatan pembelajaran konvensional yang sudah berjalan puluhan taun sedangkan beliau sudah mencetuskan filosofi ini sejak jaman kolonial, kenapa ini baru dikuatkan untuk diterapkan setelah masa Vandemi?

Bagaimana relevansi filosofi pembelajaran Ki Hajar Dewantara dengan kebutuhan pendidikan saat ini?

 

Bagaimana saya bisa mengaplikasikan konsep-konsep ini secara langsung dalam konteks sekolah saya?

Apa tantangan terbesar dalam menerapkan pembelajaran berbasis refleksi dalam lingkungan yang lebih tradisional?

Bagaimana cara mengukur efektivitas perubahan pendekatan saya terhadap pembelajaran setelah mempelajari modul ini?

Apa langkah konkret yang dapat diambil untuk mengintegrasikan pendekatan coaching dalam mendukung rekan guru lainnya?

Bagaimana menyesuaikan pendekatan kepemimpinan pembelajaran dengan kebutuhan spesifik siswa yang beragam?

1. Bagaimana Filosofi Ki Hajar Dewantara mewarnai pendidikan di Indonesia sejauh ini?

 

 

 

Pertanyaan :

 

1. Bagaimana caranya melaksanakan pendidikan menghamba anak, sedangkan di kelas saya banyak sekali siswa yang sangat susah diatur?

2. Dalam usaha mengajak rekan - rekan guru di sekolah agar dapat bergerak bersama untuk mewujudkan merdeka belajar. Bagaimana cara dan strategi yang dapat diterapkan dan tidak terkesan menggurui/sok pintar, menimbang rekan - rekan di sekolah lebih dalam usia, status dan pengalaman mengajar ?


1. Bagaimana cara menjaga konsitensi atas perubahan yang telah dilakukan?

2. Ketika kita membuat kesepakatan kelas dengan siswa apa diperbolehkan memberikan funishmen dalam bentuk hukuman fisik, karena dengan hanya denda ada beberapa siswa yang tetap tidak menghiraukan?

 


1. Apa perbedaan antara  montensori, frobel, dan taman siswa?

2. Seperti apa contoh konkreat dalam kehidupan sehari-hari dari tiga konsep tersebut?

1. Detail tentang menghamba pada murid itu harus seperti apa ?

2. Bagaimana kalo kita dalam satu kelas menemukan murid yang tidak mau belajar, bersama dengan teman-temannya ?




KELAS 9 IPS Tema 04. Kerja Sama Dunia C. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals)

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) - Kelas 9 IPS 🌍 Tema 04: K...