Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak,
Dalam pembelajaran ini, kita akan mengelaborasi pemahaman kita mengenai Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Ki Hadjar Dewantara. Namun sebelum melakukan elaborasi pemahaman bersama instruktur, Anda diminta untuk menuangkan berbagai pertanyaan mengenai materi Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Ki Hadjar Dewantara yang masih ingin digali lebih lanjut pada aktivitas ini.
Diharapkan Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak dapat mendorong rasa keingintahuannya dalam bentuk pertanyaan mendalam untuk dibahas bersama Instruktur. Jadi, bukan soal seberapa banyak pertanyaan yang disampaikan, namun seberapa pentingkah pertanyaan tersebut bagi Bapak/Ibu dalam menguatkan pemahaman pada Modul 1.1 ini.Apa saja hambatan-hambatan yang mungkin dihadapi dalam
menerapkan pandangan Ki Hajar Dewantara dalam sistem pendidikan modern, dan
bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut?
Apa saja hambatan-hambatan yang mungkin dihadapi dalam
menerapkan pandangan Ki Hajar Dewantara dalam sistem pendidikan modern, dan
bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut?
1. Bagaimana cara melaksanakan pendidikan berhamba pada
murid , sedangkan di kelas mempunyai beberapa murid dengan latar belakang yang
berbeda-beda ?
2. Apa yang harus kita lakukan apabila kita melihat
pembelajaran yang dilakukan oleh rekan kerja kita berpihak pada guru, dan rekan
kerja tersebut merupakan senior kita?
Apa yang harus dilakukan pendidik untuk tetap dapat
mengimplementasikan pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara dengan kemajuan
zaman yang begitu pesat, dinamis, dan kompleks, di mana keadaan lingkungan
zaman sekarang ini dengan teknologinya yang begitu masif yang bisa merusak
karakter moral dan pemikiran peserta didik kita?
1. saya masih memiliki banyak pertanyaan tentang peran guru
sebagai pemimpin pembelajaran. Sungguh dilematis menghadapi siswa dengan
notabene generasi Z. Mereka memiliki karakter yang berbeda dengan kita sebagai
guru. Perbedaan pola pikir tersebut membuat kita agak kesulitan menjadi
pemimpin dalam pembelajaran. terkadang kita sudah merencanakan pembelajaran
yang mengikuti kodrat zaman, tetapi saat dipraktekan mereka malah melupakan
tujuan utama pembelajaran. Jadi, bagaimana caranya agar tujuan utama
pembelajaran tetap tercapai tetapi mereka tetap menjaga sopan santun terhadap
kita sebagai guru?
Bagaimana caranya kita sebagai pendidik, agar bisa konsisten
melaksanakan pembelajaran sesuai Pemahaman KHD. Karena saya pribadi juga
terkadang melupakan pembelajaran yang sesuai akan filosofi Ki Hajar Dewantara?
terlebih kita juga harus bisa mengingatkan kepada rekan guru lainya agar bisa
melaksakan pembelajaran sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara!
Seperti yang telah dijelaskan dalam sejarah bahwa Ki Hajar
Dewantara sebagai menteri pendidikan pertama telah mengemukakan strategi yang
luar biasa untuk pendidikan di Indonesia seperti filosofi mengenai asas Tri-Kon
bahkan dasar Pendidikan anak yang berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat
zaman, namun mengapa pemikiran KHD berkesan tidak terlaksana dari zaman dulu
dan baru digemborkan abad sekarang? Lantas faktor apa yang menghambat
pendidikan di Indonesia menerapkan pemikiran-pemikiran KHD?
pertanyaan saya mengenai filosofi kihajar dewantara
Apa yang bisa kita pelajari dari filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara dalam konteks pendidikan masa kini?
Seorang guru diharapkan mampu berperan sebagai pemimpin yang berorientasi pada murid. Bagaimana cara pendekatan yang tepat untuk mengatasi masalah yang komplit dari seorang murid (masalah akdemik, karakter dan keterampilan) ?
Dalam usaha mengajak rekan - rekan guru di sekolah agar
dapat bergerak bersama untuk mewujudkan merdeka belajar. Bagaimana cara dan
strategi yang dapat diterapkan dan tidak terkesan menggurui/sok pintar,
menimbang rekan - rekan di sekolah lebih dalam usia, staus dan pengalaman
mengajar ?
Pertanyaan yang muncul dibenak saya setelah memaknai konsep
dalam materi di modul 1.1 adalah apakah praktek pembelajaran yang dilakukan
saat ini terutama dengan pembelajaran bermain bermakna, benar benar
mempersiapkan murid murid agar siap hidup dan mengisi jamannya, apa yang dapat
kita lakukan ?
Mengenai Pendidikan dengan perspektif global, Ki Hajar
Dewantara mengingatkan kita bahwa pengaruh dari luar tetap harus disaring
dengan tetap mengutamakan kearifan lokal, sosial dan budaya indonesia,
sementara itu siswa juga dituntut untuk memiliki kecakapan abad 21. Bagaimana
cara terbaik kita sebagai guru khususnya Guru TK,SD,SMP dapat menciptakan
kegiatan pembelajaran yang Merdeka sementara anak usia dini justru cenderung
memiliki ego dan keinginan untuk terus bermain ? lalu bagaimana cara kami
sebagai guru menjawab tantangan dari wali murid terhadap tuntutan lingkungan
anak usia dini yang harus bisa membaca diusia nya yang masih menikmati proses
belajar sambil bermain?
Pendidikan menurut KHD harus menghamba pada siswa .bagaimana contoh penerapan pendidikan yang menghamba pada siswa jika di sebuah kelas memiliki jumlah siswa yang banyak (kelas gemuk )
Setelah memaknai konsep dalam materi di modul 1.1, hal yang ingin saya tanyakan adalah :
Menurut Ki Hadjar Dewantara Guru diibaratkan sebagai petani
yang harus merawat dan menyiangi tanamannya sehingga dapat tumbuh subur dan
dapat berbuah dengan baik. Yang ingin saya tanyakan bagaimana strategi kita
sebagai pendidik khususnya di lingkungan SMP untuk dapat memahami bakat dan
minat murid sejak awal masuk kelas 7 serta bagaimana cara menumbuh kembangkan
bakatnya tersebut agar berkembang secara maksimal?
1. Bagaimana cara
menerapkan pembelajaran yang berpusat
pada anak supaya menyenangkan. dengan segala keterbatasaan sarana prasarana
disekolah?
2. Apa yang harus kita lakukan apabila ada rekan sejawat masih menerapkan pembelajaran berpusat pada guru disekolah?
3. Bagaimana cara pelaksaaan pendidikan yang menghamba
kepada murid sedangkan di sekolah masih banyak murid yang susah diatur?
Bagaimana
implementasi berbagai filosofi KHD pada proses pembelajaran, yang tidak membuat
anak menjadi bosan ?
Bagaimanakah membuat
filosofi Ki Hajar Dewantara mampu terimplementais dengan baik oleh siswa ?
Bagaimana menerapkan
filosofi ki hajar dewantara dengan maksimal ?
Bagaimana filosofi pembelajaran Ki Hajar Dewantara berbeda
dari pendekatan pembelajaran konvensional yang sudah berjalan puluhan taun
sedangkan beliau sudah mencetuskan filosofi ini sejak jaman kolonial, kenapa
ini baru dikuatkan untuk diterapkan setelah masa Vandemi?
Bagaimana relevansi filosofi pembelajaran Ki Hajar Dewantara
dengan kebutuhan pendidikan saat ini?
Bagaimana saya bisa mengaplikasikan konsep-konsep ini secara
langsung dalam konteks sekolah saya?
Apa tantangan terbesar dalam menerapkan pembelajaran
berbasis refleksi dalam lingkungan yang lebih tradisional?
Bagaimana cara mengukur efektivitas perubahan pendekatan
saya terhadap pembelajaran setelah mempelajari modul ini?
Apa langkah konkret yang dapat diambil untuk
mengintegrasikan pendekatan coaching dalam mendukung rekan guru lainnya?
Bagaimana menyesuaikan pendekatan kepemimpinan pembelajaran
dengan kebutuhan spesifik siswa yang beragam?
1. Bagaimana Filosofi Ki Hajar Dewantara mewarnai pendidikan
di Indonesia sejauh ini?
Pertanyaan :
1. Bagaimana caranya melaksanakan pendidikan menghamba anak, sedangkan di kelas saya banyak sekali siswa yang sangat susah diatur?
2. Dalam usaha mengajak rekan - rekan guru di sekolah agar
dapat bergerak bersama untuk mewujudkan merdeka belajar. Bagaimana cara dan
strategi yang dapat diterapkan dan tidak terkesan menggurui/sok pintar,
menimbang rekan - rekan di sekolah lebih dalam usia, status dan pengalaman
mengajar ?
1. Bagaimana cara menjaga konsitensi atas perubahan yang
telah dilakukan?
2. Ketika kita membuat kesepakatan kelas dengan siswa apa
diperbolehkan memberikan funishmen dalam bentuk hukuman fisik, karena dengan
hanya denda ada beberapa siswa yang tetap tidak menghiraukan?
1. Apa perbedaan antara montensori, frobel, dan taman siswa?
2. Seperti apa contoh konkreat dalam kehidupan sehari-hari dari tiga konsep tersebut?
1. Detail tentang menghamba pada murid itu harus seperti apa ?
2. Bagaimana kalo kita dalam satu kelas menemukan murid yang
tidak mau belajar, bersama dengan teman-temannya ?