Memahami Interaksi Antarwilayah
Jelajahi tiga faktor utama yang mendorong terjadinya interaksi antar wilayah dan lihat contohnya dalam kehidupan nyata.
Tiga Faktor Utama Interaksi
Menurut Edward Ullman, ada tiga kondisi utama yang memengaruhi interaksi antarwilayah. Klik setiap faktor untuk mempelajarinya.
Adanya Wilayah yang Saling Melengkapi (Regional Complementarity)
Ini adalah kondisi di mana dua wilayah atau lebih memiliki sumber daya yang berbeda. Satu wilayah memiliki surplus (kelebihan) sumber daya A, sementara wilayah lain memiliki surplus sumber daya B tetapi kekurangan sumber daya A. Perbedaan ini mendorong terjadinya pertukaran atau perdagangan untuk saling memenuhi kebutuhan.
Studi Kasus: Desa dan Kota
Salah satu contoh interaksi antarwilayah yang paling umum adalah hubungan antara pedesaan dan perkotaan. Keduanya memiliki karakteristik dan basis ekonomi yang berbeda, sehingga menciptakan kondisi saling melengkapi.
Perbandingan Basis Ekonomi
▶ Pedesaan
Ekonomi berbasis pertanian, menghasilkan produk mentah seperti padi, jagung, sayur, dan buah-buahan untuk memenuhi kebutuhan pangan.
▶ Perkotaan
Ekonomi berbasis industri, perdagangan, dan jasa. Menghasilkan barang jadi, teknologi, dan layanan seperti pusat perbelanjaan atau jasa laundry.
Perbandingan Karakteristik Lainnya
Mata Pencaharian
Pedesaan: Agraris, homogen. Mayoritas penduduk bekerja di sektor pertanian. Perkotaan: Non-agraris, heterogen. Penduduk bekerja di sektor industri, perdagangan, dan jasa.
Musim atau Cuaca
Pedesaan: Sangat penting dan menentukan kegiatan ekonomi, terutama pertanian. Perkotaan: Tidak terlalu penting, karena banyak pekerjaan berada di dalam ruangan.
Rumah dan Tempat Kerja
Pedesaan: Jarak dekat, karena lokasi pertanian dan pemukiman berdekatan. Perkotaan: Berjauhan, dengan jarak tempuh yang signifikan.






