Pusat Pembelajaran IPS Kelas 9
Dinamika Modernisasi, Globalisasi, dan Kearifan Lokal Nusantara
A. Modernisasi: Perubahan Internal
Modernisasi adalah proses pergeseran sikap dan cara hidup menuju tuntutan masa kini, berfokus pada perubahan di tingkat masyarakat lokal. Cirinya meliputi pola pikir **rasional dan ilmiah**, sikap **terbuka** terhadap perubahan, dan penggunaan **teknologi** untuk efisiensi.
Miskonsepsi:
Modernisasi **TIDAK** menghapus tradisi. Ia adalah tentang adaptasi dan efisiensi. Contohnya, Masyarakat Ciptagelar menunjukkan bahwa tradisi dapat beriringan dengan teknologi modern (listrik mandiri, WiFi) tanpa harus dihilangkan.
B. Globalisasi: Keterhubungan Dunia
Globalisasi adalah proses pengglobalan atau penyatuan yang meliputi seluruh dunia (**global** dan **-isasi** berarti proses), didorong oleh teknologi dan perusahaan multinasional.
Periode Klasik (Awal)
Ditandai dengan terhubungnya pusat-pusat peradaban dunia melalui jalur **perdagangan kuno** (misalnya, Jalur Sutra). Pertukaran budaya sudah terjadi di sebagian besar wilayah dunia (Abad 1 M).
Periode Modern (Lanjutan)
Dimulai sejak **Revolusi Industri**, didorong oleh penemuan mesin, kemajuan **transportasi** (kapal uap, pesawat), dan **komunikasi** (telegraf, internet). Proses ini masif hingga saat ini.
Pendorong Utama Globalisasi:
- **Perusahaan Multinasional (MNC):** Membuka batas-batas wilayah dengan memindahkan produksi dan investasi ke berbagai negara.
- **Teknologi Informasi & Komunikasi:** Memungkinkan komunikasi dilakukan secara langsung melintasi benua, mengurangi jarak tempuh waktu secara drastis.
Globalisasi Merambah 4 Aspek Kehidupan
Penyebaran ilmu dan teknologi secara cepat. Contoh: perkembangan kendaraan listrik atau munculnya *startup* digital yang cepat menyebar ke seluruh dunia.
Integrasi sistem ekonomi dunia melalui kebijakan **pasar bebas**. Contoh: Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) yang memungkinkan perpindahan barang dan tenaga kerja melintasi batas negara.
Meluasnya jaringan kerjasama internasional dan munculnya lembaga-lembaga global seperti **WTO** dan **Bank Dunia** yang berperan kuat dalam menentukan arah kebijakan investasi, perdagangan, hingga pembangunan negara.
Penyebaran corak kehidupan dan produk budaya didorong oleh media massa modern. Contoh: maraknya **restoran cepat saji** dan film/serial luar negeri (**Drama Korea**) yang memengaruhi gaya hidup.
Analisis Kritis: Pro dan Kontra Globalisasi
Cara Mengatasi Dampak Negatif Globalisasi:
Bersikap kritis dan selektif, yaitu dengan **menyaring informasi**, **memperkuat nilai-nilai agama dan budaya lokal**, serta **berfokus pada dampak positif** seperti peningkatan kualitas pendidikan.
Konsep Kearifan Lokal (*Local Wisdom*)
Hasil interaksi manusia dan lingkungan yang diwariskan turun-temurun. Berisi **nilai-nilai, kebijakan, dan panduan hidup** yang penting untuk keberlanjutan sebuah masyarakat (*sustainable development*).
3 Wujud Kebudayaan (J.J. Hoenigman):
- **Gagasan (*Ide*):** Abstrak, tak terlihat (norma, peraturan, nilai).
- **Aktivitas (*Tindakan*):** Berwujud tindakan, ritual, kebiasaan, dapat diraba/dilihat.
- **Artefak (*Karya*):** Konkret, benda hasil karya (pakaian, perkakas, bangunan).
Studi Kasus Kearifan Lokal Nusantara
1. Pitutur Tilu (Sunda, Jawa Barat)
Ajaran tentang **Tata Wayah** (Waktu), **Tata Lampah** (Perilaku), dan **Tata Wilayah** (Ruang). Ajaran **Tata Ruang** ("Gunung Kian, Gawir Awian...") menekankan pelestarian hutan dan sumber air.
2. Mappalette Bola (Bugis, Sulawesi Selatan)
Tradisi **memindahkan rumah panggung** secara bergotong royong. Mencerminkan kearifan dalam **kebersamaan sosial** dan **gotong royong** yang kuat.
3. Adat Sasi (Papua Barat)
Tradisi **konservasi alam** dengan mengatur waktu pembukaan dan penutupan wilayah (perairan atau darat) dari eksploitasi. Wilayah yang di-sasi menjadi **tempat pamali** agar sumber daya alam pulih.
Tantangan Pelestarian
Banyak kearifan lokal terkait gotong royong dan pelestarian alam **semakin memudar** seiring perkembangan modernisasi.
Risiko Pengabaian:
- Hilangnya keharmonisan masyarakat (potensi konflik sosial).
- **Kerusakan sumber daya alam** (kekeringan, longsor, banjir) akibat eksploitasi berlebihan.