Bab 2: Ragam Aktivitas Manusia
Sub A: Aktivitas Manusia Beradaptasi terhadap Dampak Perubahan Iklim
Guru Pengampu: Bu/Pak Guru
Pendahuluan: Memahami Perubahan Iklim
Pernahkah kamu merasakan cuaca yang semakin panas, musim hujan yang tidak menentu, atau banjir yang semakin sering terjadi? Semua fenomena ini adalah bagian dari Perubahan Iklim yang sedang terjadi di seluruh dunia, termasuk Indonesia!
Perubahan iklim bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga mempengaruhi kehidupan sehari-hari kita: dari makanan yang kita makan, air yang kita minum, hingga tempat tinggal kita. Oleh karena itu, manusia harus beradaptasi untuk tetap dapat bertahan hidup dengan baik.
🎯 Apa yang Akan Kamu Pelajari?
- 1.
Pengertian Perubahan Iklim - Apa itu perubahan iklim dan apa penyebabnya
- 2.
Dampak Perubahan Iklim - Bagaimana perubahan iklim mempengaruhi kehidupan manusia dan lingkungan
- 3.
Strategi Adaptasi - Cara-cara manusia beradaptasi dengan perubahan iklim
- 4.
Mitigasi Perubahan Iklim - Upaya mengurangi dampak perubahan iklim
- 5.
Aksi Nyata - Apa yang bisa kamu lakukan untuk membantu mengatasi perubahan iklim
💡 Mengapa Materi Ini Penting?
Perubahan iklim adalah tantangan terbesar abad ke-21. Dengan memahami dan beradaptasi terhadap perubahan iklim, kita bisa melindungi masa depan kita dan generasi mendatang! 🌍🌱
1. Apa Itu Perubahan Iklim?
📖 Definisi Perubahan Iklim
Perubahan Iklim adalah perubahan jangka panjang dalam pola cuaca dan suhu rata-rata di suatu wilayah atau di seluruh dunia. Perubahan ini terjadi dalam skala waktu yang panjang, biasanya puluhan hingga ratusan tahun.
🔑 Poin Penting:
- • Jangka Panjang - Bukan cuaca harian yang berubah, tapi pola iklim bertahun-tahun
- • Global - Terjadi di seluruh dunia, bukan hanya satu negara
- • Sistematis - Ada pola dan tren yang jelas
🔥 Perbedaan Cuaca vs Iklim
| Aspek | Cuaca (Weather) | Iklim (Climate) |
|---|---|---|
| Waktu | Jangka pendek (harian, mingguan) | Jangka panjang (30+ tahun) |
| Contoh | "Hari ini hujan deras" | "Indonesia memiliki iklim tropis" |
| Sifat | Berubah-ubah, tidak menentu | Pola tetap, dapat diprediksi |
| Pengukuran | Observasi langsung | Rata-rata data bertahun-tahun |
💭 Analogi Sederhana:
Cuaca adalah seperti mood harian kita (kadang senang, kadang sedih).
Iklim adalah seperti kepribadian kita (karakteristik jangka panjang yang relatif stabil).
🏭 Penyebab Perubahan Iklim
A. Aktivitas Manusia (Penyebab Utama)
1️⃣ Pembakaran Bahan Bakar Fosil
Penggunaan batu bara, minyak bumi, dan gas alam untuk listrik, transportasi, dan industri menghasilkan CO₂ (karbon dioksida)
Contoh: Kendaraan bermotor, pabrik, pembangkit listrik
2️⃣ Deforestasi (Penebangan Hutan)
Penggundulan hutan mengurangi penyerapan CO₂ oleh pohon dan melepaskan karbon yang tersimpan di tanah
Contoh: Pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit, pertambangan
3️⃣ Industri dan Manufaktur
Proses produksi menghasilkan gas rumah kaca (GRK) seperti metana (CH₄) dan nitrogen oksida (N₂O)
Contoh: Pabrik semen, baja, kimia
4️⃣ Pertanian dan Peternakan
Peternakan menghasilkan metana dari pencernaan hewan, pupuk kimia menghasilkan nitrogen oksida
Contoh: Peternakan sapi, sawah (menghasilkan metana)
5️⃣ Sampah dan Limbah
Penumpukan sampah organik di TPA menghasilkan gas metana saat membusuk
Contoh: Tempat pembuangan akhir (TPA), limbah industri
B. Faktor Alam (Penyebab Minor)
1️⃣ Aktivitas Vulkanik (Gunung Berapi)
Letusan gunung berapi melepaskan CO₂ dan aerosol ke atmosfer
2️⃣ Variasi Orbit Bumi
Perubahan orbit bumi terhadap matahari mempengaruhi jumlah radiasi yang diterima (siklus Milankovitch)
3️⃣ Aktivitas Matahari
Variasi intensitas radiasi matahari mempengaruhi suhu bumi
⚠️ Fakta Penting:
Menurut Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), lebih dari 95% perubahan iklim saat ini disebabkan oleh aktivitas manusia, terutama emisi gas rumah kaca sejak Revolusi Industri (1750-an).
🌡️ Efek Rumah Kaca
Efek Rumah Kaca adalah proses alami di mana gas-gas tertentu di atmosfer (seperti CO₂, metana, uap air) memerangkap panas matahari, sehingga bumi tetap hangat dan layak huni.
🔄 Cara Kerja Efek Rumah Kaca:
- 1. Sinar matahari menembus atmosfer dan menghangatkan permukaan bumi
- 2. Bumi memancarkan kembali panas dalam bentuk radiasi inframerah
- 3. Gas rumah kaca (GRK) memerangkap sebagian radiasi inframerah ini
- 4. Panas yang terperangkap membuat suhu bumi naik
✅ Efek Rumah Kaca Normal = Baik!
Tanpa efek rumah kaca alami, suhu rata-rata bumi akan -18°C (sangat dingin dan tidak layak huni). Efek rumah kaca membuat suhu bumi nyaman di sekitar 15°C.
⚠️ Efek Rumah Kaca Berlebihan = Masalah!
Aktivitas manusia meningkatkan konsentrasi GRK secara drastis, sehingga terlalu banyak panas yang terperangkap. Ini menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim.
+1.1°C
Kenaikan suhu global sejak era pra-industri
420 ppm
Konsentrasi CO₂ saat ini (tertinggi dalam 800.000 tahun!)
10 Tahun
Tahun terpanas dalam sejarah terjadi sejak 2010
2. Dampak Perubahan Iklim
🌊 Dampak terhadap Lingkungan
1. Kenaikan Permukaan Air Laut
Penyebab: Pencairan es di kutub dan gletser + pemuaian air laut karena suhu naik
Dampak:
- • Banjir rob di wilayah pesisir
- • Tenggelamnya pulau-pulau kecil
- • Intrusi air laut ke sumber air tawar
- • Kerusakan ekosistem mangrove dan terumbu karang
🇮🇩 Contoh di Indonesia: Jakarta Utara, kepulauan kecil di Maluku dan NTT terancam tenggelam
2. Peningkatan Suhu Global
Fakta: Suhu rata-rata global naik 1.1°C sejak 1880, diprediksi naik 1.5-2°C pada 2050
Dampak:
- • Gelombang panas ekstrem lebih sering terjadi
- • Kebakaran hutan meningkat
- • Pemutihan terumbu karang (coral bleaching)
- • Perubahan habitat flora dan fauna
🇮🇩 Contoh di Indonesia: Suhu Jakarta naik 2°C dalam 50 tahun terakhir
3. Cuaca Ekstrem Lebih Sering
Fenomena: Badai, topan, banjir, kekeringan, longsor meningkat intensitas dan frekuensinya
Dampak:
- • Kerugian ekonomi akibat bencana alam
- • Kerusakan infrastruktur (jalan, jembatan, rumah)
- • Korban jiwa meningkat
- • Gangguan transportasi dan komunikasi
🇮🇩 Contoh di Indonesia: Banjir Jakarta 2020, kekeringan Nusa Tenggara, longsor Ponorogo
4. Kepunahan Keanekaragaman Hayati
Penyebab: Perubahan habitat, suhu, dan pola hujan memaksa spesies bermigrasi atau punah
Dampak:
- • 1 juta spesies terancam punah dalam beberapa dekade
- • Gangguan rantai makanan ekosistem
- • Hilangnya sumber pangan dan obat-obatan alami
- • Kerusakan ekosistem (hutan, laut, rawa)
🇮🇩 Contoh di Indonesia: Orangutan, harimau Sumatera, komodo terancam habitat mereka
👨🌾 Dampak terhadap Kehidupan Manusia
1. Ketahanan Pangan Terancam
Masalah:
- • Kekeringan → gagal panen padi, jagung, kedelai
- • Banjir → sawah terendam, tanaman mati
- • Hama dan penyakit tanaman meningkat
- • Produktivitas pertanian menurun 10-25%
Konsekuensi: Harga pangan naik, kelaparan, gizi buruk meningkat
2. Krisis Air Bersih
Masalah:
- • Kekeringan → sumber air mengering
- • Intrusi air laut → air tanah menjadi asin
- • Pencemaran air karena banjir
- • 2 miliar orang kekurangan air bersih pada 2050
🇮🇩 Contoh: Krisis air di Gunungkidul (Yogyakarta), Jakarta (penurunan tanah)
3. Kesehatan Masyarakat Terganggu
Dampak Kesehatan:
- • Penyakit tropis menyebar (malaria, DBD, diare)
- • Heat stroke (sengatan panas) meningkat
- • Penyakit pernapasan akibat polusi dan kebakaran hutan
- • Gizi buruk dan kelaparan
- • Stres dan gangguan mental
Prediksi WHO: Perubahan iklim akan menyebabkan 250.000 kematian tambahan per tahun antara 2030-2050
4. Migrasi dan Pengungsian
Fenomena:
- • Penduduk pesisir mengungsi ke daratan lebih tinggi
- • Petani meninggalkan lahan yang tidak produktif
- • "Pengungsi iklim" (climate refugees) meningkat
- • Prediksi: 200 juta pengungsi iklim pada 2050
🇮🇩 Contoh: Relokasi penduduk dari pulau-pulau kecil yang tenggelam di Maluku
5. Kerugian Ekonomi
Dampak Ekonomi:
- • Kerusakan infrastruktur akibat bencana
- • Penurunan produktivitas sektor pertanian dan perikanan
- • Biaya adaptasi dan pemulihan sangat tinggi
- • Pariwisata terganggu (bleaching terumbu karang, dll)
Estimasi: Tanpa aksi, kerugian ekonomi global bisa mencapai 20% dari PDB dunia
🇮🇩 Dampak Perubahan Iklim di Indonesia
Indonesia adalah salah satu negara yang paling rentan terhadap perubahan iklim karena:
Negara Kepulauan
17.000+ pulau, 95.000 km garis pantai → rentan kenaikan air laut
Ekonomi Agraris
Pertanian dan perikanan sangat bergantung pada iklim yang stabil
Kaya Biodiversitas
Ekosistem hutan tropis, laut, dan terumbu karang sangat rentan
⚠️ Prediksi untuk Indonesia:
- • Suhu naik 0.8-1.2°C pada 2050
- • 2.000+ pulau kecil terancam tenggelam
- • 42 juta orang terancam banjir pesisir
- • Produksi padi turun 5-15%
- • Kerugian ekonomi US$ 100+ miliar per tahun
3. Strategi Adaptasi Perubahan Iklim
🔑 Apa Itu Adaptasi?
Adaptasi adalah proses penyesuaian terhadap dampak perubahan iklim yang sudah terjadi atau yang akan terjadi. Tujuannya adalah mengurangi kerentanan dan memanfaatkan peluang yang muncul dari perubahan iklim.
💡 Prinsip Adaptasi:
- • Proaktif - Bersiap sebelum bencana terjadi
- • Fleksibel - Menyesuaikan dengan kondisi lokal
- • Berkelanjutan - Solusi jangka panjang, bukan sementara
- • Kolaboratif - Melibatkan semua pihak (pemerintah, swasta, masyarakat)
🌾 Adaptasi di Sektor Pertanian
Diversifikasi Tanaman
Menanam berbagai jenis tanaman yang tahan kekeringan atau banjir
Contoh: Jagung tahan kekeringan, padi gogo, sorgum, ubi kayu
Sistem Irigasi Efisien
Menggunakan teknologi irigasi tetes dan sprinkler untuk menghemat air
Contoh: Drip irrigation, embung (waduk kecil) untuk menampung air hujan
Perubahan Jadwal Tanam
Menyesuaikan waktu tanam dengan prediksi cuaca dan musim
Contoh: Menggunakan kalender tanam berbasis prakiraan iklim
Agroforestri
Menggabungkan pertanian dengan penanaman pohon untuk menjaga kelembaban tanah
Contoh: Menanam kopi di bawah naungan pohon pelindung
Teknologi Pertanian Modern
Memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas
Contoh: Sensor kelembaban tanah, drone untuk monitoring, varietas unggul tahan iklim
🏘️ Adaptasi di Wilayah Pesisir
Tanggul dan Tembok Laut (Sea Wall)
Membangun penghalang fisik untuk mencegah banjir rob dan abrasi pantai
Contoh: Tanggul raksasa di Jakarta Utara (Giant Sea Wall/Garuda)
Restorasi Mangrove
Menanam kembali hutan bakau sebagai penahan alami gelombang dan abrasi
Manfaat: Melindungi pantai, habitat ikan, menyerap karbon
Rumah Panggung dan Bangunan Tahan Banjir
Membangun rumah dengan fondasi tinggi atau mengapung
Contoh: Rumah panggung tradisional di pesisir Kalimantan dan Sulawesi
Sistem Peringatan Dini
Teknologi untuk memprediksi banjir, badai, dan tsunami
Contoh: InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System), BMKG
Relokasi Pemukiman
Memindahkan penduduk dari area berisiko tinggi ke lokasi lebih aman
Contoh: Relokasi penduduk pulau Pari dan Tidung yang terancam tenggelam
🏙️ Adaptasi di Perkotaan
Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Menambah taman, hutan kota untuk menyerap air dan menurunkan suhu
Target: Minimal 30% luas kota harus RTH
Biopori dan Sumur Resapan
Membuat lubang resapan air untuk mencegah banjir dan mengisi air tanah
Cara: Biopori diameter 10cm kedalaman 100cm di halaman rumah
Green Building (Gedung Hijau)
Bangunan hemat energi dengan taman atap, panel surya, ventilasi alami
Contoh: Gedung BMKG Jakarta dengan sertifikat green building
Transportasi Publik dan Ramah Lingkungan
Mengembangkan MRT, LRT, bus listrik untuk mengurangi emisi
Contoh: MRT Jakarta, TransJakarta, sepeda umum
Sistem Drainase Terintegrasi
Membangun saluran air dan waduk untuk mengelola air hujan
Contoh: Waduk Pluit, Pondok Ranggon di Jakarta
💧 Adaptasi Pengelolaan Sumber Daya Air
Pemanenan Air Hujan (Rainwater Harvesting)
Menampung air hujan untuk digunakan saat musim kering
Cara: Tangki penampung di atap rumah, embung di sawah
Teknologi Desalinasi
Mengubah air laut menjadi air tawar untuk daerah yang kekurangan air
Contoh: Direncanakan untuk pulau-pulau kecil di Indonesia Timur
Konservasi DAS (Daerah Aliran Sungai)
Menjaga hutan di hulu sungai agar sumber air tetap terjaga
Contoh: Reboisasi di hulu Sungai Ciliwung, Citarum
Penggunaan Air Efisien
Hemat air dengan teknologi dan perubahan perilaku
Contoh: Toilet hemat air, keran otomatis, daur ulang air
4. Mitigasi Perubahan Iklim
🔑 Apa Itu Mitigasi?
Mitigasi adalah upaya untuk mengurangi atau mencegah emisi gas rumah kaca agar perubahan iklim tidak semakin parah. Fokusnya adalah mengatasi penyebab perubahan iklim.
🆚 Perbedaan Adaptasi vs Mitigasi:
- • Adaptasi = Menyesuaikan diri dengan dampak yang sudah terjadi
- • Mitigasi = Mencegah perubahan iklim menjadi lebih parah
- • Contoh Adaptasi: Membangun tanggul untuk mencegah banjir
- • Contoh Mitigasi: Mengurangi emisi CO₂ dari kendaraan
🔋 Strategi Mitigasi
1. Energi Terbarukan
Mengganti bahan bakar fosil dengan energi bersih dan terbarukan
🌞 Energi Surya
Panel surya untuk listrik rumah dan gedung
💨 Energi Angin
Turbin angin di pesisir dan pegunungan
💧 Energi Hidro
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA)
🌊 Energi Laut
Energi dari ombak dan pasang surut
🌋 Energi Panas Bumi
PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi)
🌾 Bioenergi
Biodiesel dari kelapa sawit, biogas dari limbah
🇮🇩 Target Indonesia: 23% energi terbarukan pada 2025, 31% pada 2050
2. Aforestasi dan Reforestasi
Menanam dan melindungi hutan sebagai penyerap karbon alami
- • Aforestasi: Menanam hutan di lahan yang sebelumnya bukan hutan
- • Reforestasi: Menanam kembali hutan yang telah ditebang
- • Konservasi Hutan: Melindungi hutan yang masih ada dari penebangan
- • Agroforestri: Menggabungkan pertanian dengan kehutanan
💡 Fakta: 1 pohon dewasa dapat menyerap 22 kg CO₂ per tahun!
3. Transportasi Ramah Lingkungan
Mengurangi emisi dari sektor transportasi
🚌 Transportasi Umum Massal
MRT, LRT, BRT, kereta api untuk mengurangi kendaraan pribadi
🔋 Kendaraan Listrik
Mobil dan motor listrik dengan emisi nol
🚲 Sepeda dan Jalur Sepeda
Infrastruktur ramah pesepeda untuk jarak dekat
⛽ Bahan Bakar Ramah Lingkungan
Biodiesel, bioetanol, hidrogen
4. Efisiensi Energi
Menggunakan energi lebih sedikit untuk hasil yang sama
🏠 Rumah Hemat Energi
Isolasi termal, jendela ganda, ventilasi alami
💡 Lampu LED
80% lebih hemat dari lampu pijar
❄️ AC Hemat Energi
Inverter AC, suhu ideal 24-26°C
📱 Perangkat Hemat Daya
Mode sleep, cabut charger, matikan standby
5. Pengelolaan Sampah dan Ekonomi Sirkular
Mengurangi sampah dan mendaur ulang material
♻️ Reduce, Reuse, Recycle (3R)
Kurangi → Gunakan kembali → Daur ulang
🗑️ Pemilahan Sampah
Organik, anorganik, B3 (bahan berbahaya)
🌱 Kompos dari Sampah Organik
Mengubah sampah dapur jadi pupuk, mengurangi metana
🔄 Ekonomi Sirkular
Produk dirancang untuk didaur ulang, zero waste
🌍 Komitmen Indonesia dalam Mitigasi
📋 NDC (Nationally Determined Contribution)
Komitmen Indonesia dalam Perjanjian Paris:
- • Mengurangi emisi GRK 29% (dengan upaya sendiri) atau 41% (dengan bantuan internasional) pada 2030
- • Mencapai net zero emission (emisi nol bersih) pada 2060
- • Mengurangi deforestasi dan degradasi hutan
🌳 FOLU Net Sink 2030
Target agar sektor kehutanan dan lahan menyerap lebih banyak karbon daripada yang diemisikan
⚡ Program Energi Bersih
Transisi dari batu bara ke energi terbarukan, stop pembangunan PLTU baru
5. Aksi Nyata untuk Siswa dan Keluarga
🏠 Di Rumah
Hemat Listrik
- • Matikan lampu saat tidak dipakai
- • Cabut charger setelah selesai
- • Gunakan lampu LED
- • AC 24-26°C, matikan jika keluar
Hemat Air
- • Mandi maksimal 10 menit
- • Matikan keran saat sikat gigi
- • Gunakan ember, bukan selang cuci mobil
- • Tampung air hujan untuk menyiram tanaman
Kelola Sampah
- • Pisahkan sampah organik & anorganik
- • Buat kompos dari sampah dapur
- • Jual sampah plastik ke bank sampah
- • Hindari plastik sekali pakai
Tanam Pohon
- • Buat taman kecil di rumah
- • Tanam pohon di halaman
- • Ikut program penanaman pohon
- • Rawat tanaman dengan baik
🏫 Di Sekolah
Hemat Kertas
- • Tulis bolak-balik
- • Gunakan kertas bekas untuk coret-coret
- • Gunakan aplikasi digital untuk tugas
- • Daur ulang kertas bekas
Kurangi Plastik
- • Bawa botol minum sendiri
- • Bawa bekal dengan kotak makan
- • Tolak sedotan plastik
- • Gunakan tas kain untuk jajan
Transportasi Hijau
- • Jalan kaki atau bersepeda jika dekat
- • Naik bus atau angkot bersama teman
- • Car pooling dengan teman sekelas
- • Kurangi motor/mobil pribadi
Program Hijau
- • Ikut program bank sampah sekolah
- • Bentuk Eco Club atau Pramuka Peduli Lingkungan
- • Kampanye climate action ke teman
- • Buat taman sekolah atau vertikal garden
🛒 Saat Berbelanja
Bawa Tas Belanja Sendiri
Hindari kantong plastik dari toko
Pilih Produk Lokal dan Musiman
Jejak karbon lebih rendah, mendukung petani lokal
Kurangi Kemasan Berlebihan
Pilih produk dengan kemasan minimal atau ramah lingkungan
Beli Produk Ramah Lingkungan
Cari label eco-friendly, organic, sustainable
📱 Kampanye dan Edukasi
Ajak Orang Lain
Share info perubahan iklim ke keluarga, teman, media sosial
Buat Konten Edukatif
Video TikTok, Instagram Reels tentang climate action
Ikut Gerakan Lingkungan
Fridays for Future, Earth Hour, World Cleanup Day
Petisi dan Advokasi
Dukung kebijakan pro-lingkungan, hubungi pejabat setempat
💪 Ingat: Aksi Kecilmu Berdampak Besar!
Jika setiap siswa di Indonesia melakukan 1 aksi kecil, dampaknya akan luar biasa! Kamu adalah generasi yang akan menyelamatkan bumi! 🌍💚
Kesimpulan & Refleksi
🎯 Poin-Poin Penting
1️⃣ Perubahan Iklim adalah Nyata dan Mendesak
Suhu global naik, cuaca ekstrem meningkat, dan dampaknya sudah kita rasakan sekarang
2️⃣ Penyebab Utama adalah Aktivitas Manusia
95% perubahan iklim disebabkan emisi gas rumah kaca dari pembakaran bahan bakar fosil
3️⃣ Dampaknya Sangat Luas
Mempengaruhi lingkungan, kesehatan, ekonomi, ketahanan pangan, dan kehidupan sehari-hari
4️⃣ Adaptasi dan Mitigasi Sama Pentingnya
Kita harus beradaptasi dengan dampak yang sudah terjadi DAN mengurangi emisi untuk mencegah yang lebih parah
5️⃣ Setiap Orang Bisa Berkontribusi
Aksi kecil dari setiap individu, jika dilakukan bersama-sama, akan menciptakan perubahan besar!
💭 Pertanyaan Refleksi
❓ Apa dampak perubahan iklim yang sudah kamu rasakan di sekitarmu?
Contoh: Cuaca lebih panas, hujan tidak teratur, banjir, dll
❓ Dari 5 aksi untuk siswa, mana yang sudah kamu lakukan? Mana yang belum?
Jujur evaluasi diri dan buat komitmen untuk memulai aksi baru
❓ Apa yang bisa kamu lakukan minggu depan untuk membantu mengatasi perubahan iklim?
Buat target konkret dan mulai lakukan!
🚀 Pesan Penutup
Perubahan iklim adalah tantangan terbesar generasi kita, tetapi juga kesempatan untuk membuat perbedaan. Kamu, sebagai generasi muda, memiliki kekuatan untuk mengubah masa depan!
"Be the Change You Want to See in the World"
- Mahatma Gandhi
Mari bersama-sama menyelamatkan bumi untuk masa depan yang lebih baik! 🌍💚🌱